Proses Pengecoran Logam Dan Produk Hasil Teknik Permesinan

Ulasan Proses Pengecoran Logam 
Pengocoran (Casting) 

adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan tersebut, dankemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks

Menurut  jenis  cetakan  yang  digunakan  proses  pengecoran  diklasifikan menjadi dua katagori : 
1. Pengecoran dengan cetakan sekali pakai.  
2. Pengecoran dengan cetakan permanen.  

Pada  proses  pengecoran  dengan  cetakan  sekali  pakai,  untuk mengeluarkan produk corannya cetakan harus dihancurkan. Jadi selalu dibutuhkan cetakan yang baru untuk setiap pengecoran baru, sehingga laju  proses  pengecoran  akan  memakan  waktu  yang  relatif  lama.  Pada proses  cetakan  permanen,  cetakan  biasanya  di  buat  dari  bahan  logam, sehingga dapat digunakan berulang-ulang. Dengan demikian laju proses pengecoran lebih cepat dibanding dengan menggunakan cetakan sekali pakai, tetapi logam coran yang digunakan harus mempunyai titik lebur yang lebih rendah dari pada titik lebur logam cetakan.  

Cetakan Pasir 
Cetakan  pasir  merupakan  cetakan  yang  paling  banyak  digunakan, karena memiliki keunggulan : 
Dapat  mencetak  logam  dengan  titik  lebur  yang  tinggi,  seperti  baja,  nikel dan titanium; 
Dapat mencetak benda cor dari ukuran kecil sampai dengan ukuran  besar;  Jumlah produksi dari satu sampai jutaan. 
Dapat digunakan berulang kali
Mudah dalam pembuatan dan murah
Pola  merupakan  model  benda  cor  dengan  ukuran  penuh  dengan memperhatikan  penyusutan  dan  kelonggaran  untuk  pemesinan  pada akhir pengecoran.
 

Bahan pola adalah : kayu, plastik, dan logam. 
Pola padat (solid pattern);  
Pola belah (split pattern);  
Pola dengan papan penyambung (match –plate pattern);  
Pola copedan drag (cope and drag pattern).   Pola  merupakan  model  benda  cor  dengan  ukuran  penuh  dengan memperhatikan  penyusutan  dan  kelonggaran  untuk  pemesinan  pada akhir pengecoran. 
Bahan pola adalah : kayu, plastik, dan logam. 
 
Cetakan dan Pembuatan Cetakan 
Cetakan  pada  proses  pengecoran  dibuat  dari  pasir  cetak  yang dipadatkan.  Pasir  cetak  yang  sering  dipakai  adalah  pasir  silika  (SiO2), atau   pasir  silika  yang  dicampur  dengan  mineral  lain  (mis.  tanah lempung) atau resin organik (mis. resin phenolik, resin turan, dsb). 
Ukuran butir yang kecil akan menghasilkan permukaan coran yang baik, tetapi  ukuran  butir  yang  besar  akan  menghasilkan  permeabilitas  yang baik, sehingga dapat membebaskan gas-gas dalam rongga cetak selama 
proses  penuangan.  Cetakan  yang  dibuat  dari  ukuran  butir  ynag  tidak beraturan akan menghasilkan kekuatan yang lebih tinggi dari pada butir yang bulat, tetapi permeabilitasnya kurang baik. Beberapa indikator untuk menentukan kualitas cetakan pasir : 
Kekuatan,  kemampuan  cetakan  untuk  mempertahankan  bentuknya  dan  tahan  terhadap  pengikisan  oleh  aliran  logam  cair.  Hal  ini tergantung  pada  bentuk  pasir,  kualitas  pengikat  dan  faktor-faktor yang lain. 
Permeabilitas,  kemampuan  cetakan  untuk  membebaskan  udara  panas  dan  gas  dari  dalam  cetakan  selama  operasi  pengecoran melalui celah-celah pasir cetak. 
Stabilitas  termal,  kemampuan  pasir  pada  permukaan  rongga  cetak  untuk  menahan  keretakan  dan  pembengkokan  akibat  sentuhan logam cair. 
Kolapsibilitas  (collapsibility),  kemampuan  cetakan  membebaskan coran untuk menyusut tanpa menyebabkan coran menjadi retak. 
Reusabilitas,  kemampuan  pasir  (dari  pecahan  cetakan)  untuk  digunakan kembali (didaur ulang).

Proses Pengecoran dengan cetakan khusus : 
Proses  pengecoran  telah  dikembangkan  untuk  memenuhi  kebutuhan khusus.  Perbedaan  antara  metode  ini  dengan  metode  cetakan  pasir terdapat dalam komposisi bahan cetakan, cara pembuatan cetakan, atau cara pembuatan pola. Menggunakan pasir dengan pengikat resin termoset. 
Keuntungan dari cetakan kulit : 
Permukaan  rongga  cetak  lebih  halus  dibandingkan  dengan cetakan pasir basah; Permukaan yang halus tersebut memudahkan logam cair selama penuangan dan dihasilkan permukaan akhir yang lebih baik; 
Dimensi lebih akurat; 
Memilki  kolapsibilitas  yang  sangat  baik,  sehingga  dapat dihindarkan terjadinya keretakan pada hasil coran. 
Kelemahan dari cetakan kulit : 
Pola  logam  lebih  mahal  dibandingkan  dengan  pola  yang digunakan pada cetakan pasir basah; 
Kurang  cocok  bila  digunakan  untuk  jumlah  produksi  yang rendah (hanya cocok untuk produksi massal). 
Contoh penggunaan : roda gigi, value bodies, bushing, camshaft

Pengecoran dengan gips (Plaster Casting)
Pengecoran dengan gips hampir sama dengan pengecoran dengan pasir kecuali pada bagian gips diubah dengan pasir. Campuran gips pada dasarnya terdiri dari 70-80 % gipsum dan 20-30% penguat gipsum dan air. Pada umumnya, pembentukan pengecoran gips ini membutuhkan waktu persiapan kurang dari 1 minggu, setelah itu akan menghasilkan produksi rata-rata sebanyak 1-10 unit/jam
Pengecoran dengan gips ini normalnya digunakan untuk logam non belerang seperti aluminium, seng, tembaga. Gips ini tidak dapat digunakan untuk melapisi bahan-bahan
dari belerang karena sulfur dalam gipsum secara perlahan bereaksi dengan besi. 
Pengecoran gips ini menunjukkan kemajuan, karena penggunaan peralatan otomatis dapat segera digunakan dengan mudah ke sistem robot, karena ketepatan desain permintaan semakin meningkat yang bahkan lebih besar dari kemampuan manusia.
 Pengecoran gips, beton, atau plastik resin.

Gips sendiri dapat dilapisi, demikian pula dengan bahan-bahan kimia lainnya seperti beton atau plastik resin. Bahan-bahan ini juga mengunakan percetakan yang sama seperti penjelasan di atas (waste mold) atau multiple use piece mold, atau percetakan yang terbuat dari bahan-bahan yang sangat kecil atau bahan yang elastis seperti karet latex (yang cenderung disertai dengan cetakan yang ekstrim). Jika pengecoran dengan gips atau beton maka produk yang dihasilkan akan seperti kelereng, tidak begitu menarik, kurang transparan dan biasanya dilukis. Tak jarang hal ini akan memberikan penampilan asli dari logam/batu. Alternatif untuk mengatasi hal ini adalah lapisan utama akan dibiarkan mengandung warna pasir sehingga memberikan nuansa bebatuan. Dengan menggunakan pengecoran beton, bukan pengecoran gips, memungkinkan kita untuk membuat ukiran, pancuran air, atau tempat duduk luar ruangan. Selanjutnya adalah membuat meja cuci (washstands) yang menarik, washstands dan shower stalls dengan perpaduan beraneka ragam warna akan menghasilkan pola yang menarik seperti yang tampak pada kelereng/ravertine.

Pengecoran Sentrifugal (Centrifugal casting)
Pengecoran sentrifugal berbeda dengan penuangan gravitasibebas dan tekanan-bebas karena pengecoran sentrifugal membentuk dayanya sendiri menggunakan cetakan pasir yang diputar dengan kecepatan konstan. Pengecoran sentrifugal roda kereta api merupakan aplikasi awal dari metode yang dikembangkan oleh perusahaan industri Jerman Krupp dan kemampuan ini menjadikan perkembangan perusahaan menjadi sangat cepat.
 

Gambar 6. Turbin air produk hasil pengecoran logam


Die Casting
Die casting adalah proses pencetakan logam dengan menggunakan penekanan yang sangat tinggi pada suhu rendah. Cetakan tersebut disebut Die. Rentang kompleksitas Die untuk memproduksi bagian-bagian logam non belerang (yang tidak perlusekuat, sekeras, atau setahan panas seperti baja) dari keran cucian sampai cetakan mesin (termasuk hardware, bagian-bagian komponen mesin, mobil mainan, dsb). 

Latihan 
1.  Apa yang dimaksud dengan bijih besi?
2.  Sebutkan kandungan logam yang ada pada bijih besi?
3.  Bagaimana memisahkan unsur-unsur non logam dari bijih besi?
4.  Ada berapa macam cara mengolah besi? 
5.  Bagaimana cara mengolah besi tuang?
6.  Sebutkan proses pembuatan besi memakai sistem konverter Bessemer?
7.  Sebutkan  proses  pembuatan  besi  memakai  sistem  dapur  listrik  busur cahaya?
8. Jelaskan fungsi kokas pada pengolahan besi dapur tinggi !
9.  Pengertian dari pengecoran logam (casting) adalah…
10. Sebutkan macam-macam metode pengecoran dan berikan contoh hasil produknya!

PILIHAN GANDA
1.  Sifat-sifat bahan logam seperti berikut dibawah ini, kecuali
a)  Sebagai penghantar panas/listrik yang baik
b)  Dapat dibentuk pada temperatur panas atau dingin
c)  Sulit dibentuk
d)  mempunyai tegangan tarik tinggi

2.  Berikut  ini  salah  satu  proses  pengolahan  bahan  sebelum  di  masukan kedapur tinggi
a)  Pembakaran 
b)  Pendinginan
c)  penuangan
d)  pembersihan

3.  Tujuan  proses  pemanggangan  didalam  oven  sebelum  dimasukkan kedapur tinggi 
a)  Mengurangi berat kadar belerang
b)  Meningkatkan berat kadar belerang
c)  Menambah unsur besi (Fe)
d)  Pemanasan awal

4.  Yang termasuk kelompok logam ferro
a)  Besi tuang
b)  Aluminium
c)  Tembaga 
d)  Emas 

5.  Dibawah ini merupakan dapur-dapur pengolahan bijih besi menjadi besi, besi tuang dan baja, kecuali
a)  Dapur tinggi
b)  Dapur kubah
c)  Daput tungku terbuka basa
d)  Dapur oven 

0 Response to "Proses Pengecoran Logam Dan Produk Hasil Teknik Permesinan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel