MELAKUKAN PRAKTEK SAMBUNGAN TUMPUL KAMPUH V POSISI DI BAWAH TANGAN ( 1G )

TUJUAN :
Setelah mempelajari dan berlatih membuat sambungan tumpul kampuh V dilas dua sisi ( V-butt double side ) posisi di bawah tangan/ flat ( 1G) pada pelat baja karbon, peserta diharapkan akan mampu : 
 melakukan persiapan pengelasan, meliputi peralatan dan bahan praktik; 
 menjelaskan prosedur membuat sambungan tumpul kampuh V posisi di bawah tangan/ flat ( 1G); dan
 membuat sambungan tumpul kampuh V dilas dua sisi dengan kriteria : - lebar jalur las 2 mm dari pinggir kampuh ( 11 mm )
- tinggi jalur las 2 mm
- sambungan jalur rata
- beda permukaan jalur maksimum 1 mm
- undercut maksimum 0,5 mm x 15%
- tidak ada overlap
- perubahan bentuk / distorsi maksimum 5.
 - Terak / catat las pada permukaan las maksimum 4 mm2

ALAT DAN BAHAN :
1. Alat : 

 Seperangkat peralataan las busur manual. 
 Alat keselamatan dan kesehatan kerja. 
 Lembaran kerja/gambar kerja

2. Bahan : 
 Pelat baja karbon ukuran 75 x 200 x 6 mm ( 2 buah ),  bevel 30 - 35 
 Elektroda E 6013,  2,6 dan 3,2 mm

KESELAMATAN KERJA : 
 Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/ longgar. 
 Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan. 
 Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan fungsinya. 
 Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi. 
 Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup. 
 Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi. 
 Bertanyalah pada instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan. 
 Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.

LEMBARAN KERJA :
Persiapan 

Hasil :

LANGKAH KERJA :

a. Memeriksa kesiapan peralatan kerja, termasuk perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja las.
b. Menyiapkan 2 buah bahan pelat baja lunak ukuran 75 x 200 x 6 mm yang kedua sisi panjangnya telah dibevel 300 - 350.
c. Membersihkan bahan dan hilangkan sisi-sisi tajamnya dengan kikir atau grinda.
d. Membuat root face selebar 1 – 3 mm dengan menggunakan grinda dan kikir, dan yakinkan bahwa kedua bevel tersebut sama besar dan rata/ sejajar satu sama lainnya.

e. Mengatur arus pengelasan antara 90 – 120 Ampere.
f. Mengatur peletakan benda kerja sesuai dengan posisi pengelasan ( sesuai gambar kerja ).
g. Membuat las catat sepanjang 10 – 15 mm pada kedua ujung bahan dan yakinkan bahwa kedua kepingan tersebut rapat dan sejajar dengan jarak root gap 1 – 3 mm



h. Membersihkan hasil las catat menggunakan palu terak dan sikat baja. Jika berlebihan, ratakan dengan grinda potong ( cutting disk ).
i. Melakukan pengelasan jalur pertama ( root ) sambungan tumpul kampuh V menggunakan elektroda E 6013 3,2 mm atau 2,6 mm dengan sudut elektroda antara 700 – 850 tanpa diayun.

j. Melakukan pengelasan jalur kedua dan ketiga menggunakan elektroda E 6013  3,2 mm dengan sudut elektroda 70 - 85 terhadap sisi pengelasan.

k. Membalik benda kerja, kemudian grinda akar las ( root ) selebar  5 mm dengan kedalaman 2 – 3 mm atau sampai kelihatan jalur akar secara merata
l. Melakukan pengelasan pada sisi bawah ( satu jalur ) dengan menggunakan elektroda yang sama tanpa diayun.
m. Memeriksakan hasil pengelasan yang dikerjakan kepada pembimbing/instruktor.
n. Mengulangi pekerjaan tersebut jika hasil pengelasan belum mencapai kriteria minimum yang ditentukan.
o. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.




Rangkuman
Persiapan Mengelas
1. Mesin las
Perhatikan mesin las yang Anda akan gunakan! apakah mesin las AC atau DC Untuk mesin las DC perhatikan handle polaritas telah menunjukkan pengkutuban yang sesuai dengan jenis elektroda yang dipakai. Dan periksa kabel las apakah tidak ada kebocoran (kabel las rusak). Apabila kabel las rusak segera dilaporkan kepada pembimbing. Untuk mesin las AC selain pemeriksaan kabel juga penyambungan kabel las terhadap mesin las biasanya menggunakan sepatu kabel yang diikatkan dengan mur-baut pada mesin las. Coba diperiksa apakah ikatannya tidak longgar, karena bila longgar akan menimbulkan kebocoran busur listrik yang membahayakan.
2. Arus las
Atur arus las pada mesin las, untuk menentukan besarnya arus las yang dipergunakan harus disesuaikan dengan tabel pemakaian arus yang terdapat pada bungkus elektroda. Biasanya pada tabel tersebut rentang arus las, misalnya untuk elektroda E 6013 dengan diameter elektroda 3,2 mm, rentang arus 90–120A. Ingat pemilihan diameter elektroda disesuaikan dengan tebal bahan/material yang akan dilas dan hasil pengelasan yang baik percikkan las halus serta percikkan mudah dihilangkan.
3. Benda Kerja
Bersihkan benda kerja dari semua jenis kotoran, sebab benda kerja/material yang kotor hasil pengelasan tidak akan sempurna.
Tempatkan benda kerja pada meja las dengan kedudukan yang rata.
Kedudukan benda kerja memanjang dihadapan anda, karena direncanakan mulai pengelasan dari kiri ke kanan, bagi yang kidal arahnya sebaliknya. 
Dengan maksud supaya anda dapat melihat busur las/cairan las dengan baik
4. Penyalaan busur
Untuk latihan menyalakan busur gunakan elektroda E 6013 dengan diameter 3.2 mm. Pasang atau jepit elektroda pada bagian yang tidak terbungkus oleh salutan. Selanjutnya hidupkan mesin las, sekarang elektroda sudah dialiri listrik, hati-hati terhadap sentuhan elektroda dengan meja, bisa terjadi penyalaan.
Berdirilah pada posisi yang nyaman untuk dapat mengikuti gerakan elektroda dan arahkan ujung elektroda ke benda kerja. Jarak antara ujung elektroda yang akan dinyalakan dengan permukaan benda kerja antara 20–30 mm, sekarang tutup muka anda dengan helm/kedok las.
Mulailah latihan penyalaan dengan cara menyentuhkan atau menggoreskan ujung elektroda pada permukaan benda kerja. Kedua cara tersebut dilatih berulang-ulang sampai menghasilkan gerakan penyalaan busur yang baik dan tinggi busur yang tetap.
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut
Bila tingkat penguasan mencapai 80 % ke atas, silahkan melanjutkan ke Kegiatan Belajar 4. Bagus. Namun bila tingkat penguasaan masih di bawah 80 % harus mengulangi Kegiatan Belajar 3 terutama pada bagian yang belum dikuasai
Lembar Tugas
1. Mengapa pemasangan kabel las perlu diperhatikan dengan baik?
Kabel las harus terpasang dengan baik dikarenakan untuk mencegah panas yang mungkin timbul pada sepatu kabel yang bias menyebabkan kebakaran atau korsleting, selain itu pemasangan kabel yang pas akan membuat arus listrik dari mesin tidak akan lost atau berkurang pada saat pekerjaan pengelasan dilakukan.
2. Dari gambar terlihat ada berapa macam bentuk sambungan kabel las ke mesin las?
Dari gambar terlihat dua jenis bentuk sambungan kabel las ke mesin :
1. Dengan menggunakan sepatu kabel dengan cara kabel las dikencangkan menggunakan baut ke sepatu kabel.
2. Dengan menggunakan soket untuk menyambungkan kabel las ke mesin las.


0 Response to "MELAKUKAN PRAKTEK SAMBUNGAN TUMPUL KAMPUH V POSISI DI BAWAH TANGAN ( 1G )"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel