Potongan Dan Toleransi

 
Potongan
Penggunaan garis strip-strip (gores) untuk melukiskan bagian benda yang tidak terlihat dalam jumlah yang sedikit memang bisa membantu para pembaca gambar, tetapi bila bagian yang tidak terlihat banyak akan membingungkan. Untuk menghindari kebingungan dan memperjelas bagian dalam suatu benda yang akan digambar dipergunakan gambar potongan (sectional views).

Untuk memperlihatkan bagian dalam suatu benda dengan menggunakan gambar potongan dapat dilakukan dengan potongan seluruhnya, potongan separoh dan potongan sebagian disesuaikan dengan kadar kebutuhan dari bagian dalam yang akan diperlihatkan (lihat Gambar 3.1). Memang penggunaan gambar potongan seluruhnya akan lebih memperlihatkan bagian dalam, tetapi dalam hal- hal tertentu justru akan mubazir terutama dalam penggunaan waktu menggambar, seperti benda kerja yang simetris, maka gambar potongannya cukup separoh atau sebagian saja tidak perlu seluruhnya.
Macam-macam potongan

Gambar 3.1. Macam-macam potongan

Cara Menggambar Potongan
Bagian dalam yang mendapat potongan perlu dibedakan dengan bagian luar yang tidak dipotong. Untuk itu seluruh bagian yang dipotong diarsir dengan sudut 45 o terhadap garis sumbu atau garis gambar (lihat Gambar 3.2). Jarak garis arsir yang dibuat disesuaikan dengan besarnya gambar dan jaraknya sama antara satu sama lainnya.

Gambar susunan benda kerja yang menjadi satu, potongannya ditunjukkan dengan arsiran yang berbeda arah (lihat Gambar 3.3), sedangkan potongan dari satu benda harus diarsir dengan arah yang sama. Untuk benda yang tipis gambar potongannya ditunjukkan tidak dengan arsir, tetapi cukup ditebalkan dengan warna hitam.

Pemotongan pada suatu pandangan dilakukan dengan menggunakan garis potong, yaitu garis strip titik dengan ujung tebal dan diberi anak panah yang diberi huruf sama. Pada penunjukkan bagian yang dipotong ditulis huruf yang sama dengan pemotongannya (lihat Gambar 3.4).
Penunjukkan pemotongan

Gambar 3.6 Penunjukkan pemotongan

Toleransi
Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan atau diijinkan. Karena penyimpangan ini, benda yang dibuat dengan memakai toleransi masih dapat dipasang atau diasembling. Bagian-bagian atau peralatan dari suatu mesin dibuat oleh operator atau pekerja dalam suatu perusahaan sudah barang tentu dikerjakan dengan ukuran-ukuran yang bertoleransi. Kadang-kadang seorang pekerja hanya mengerjakan bagian mesin yang tertentu saja. Sedangkan pekerja yang lain mengerjakan bagian yang lainnya.

Pada umumnya toleransi yang harus diberikan/dicantumkan pada gambar kerja ada dua macam :
1. Toleransi untuk poros, yang meliputi benda-benda padat bulat, segiempat, dan bentukbentuk prisma lainnya.
2. Toleransi untuk lubang, yang meliputi lubang bulat (bor), lubang pada bantalan, alat pasak, rongga-rongga pada blok mesin, celah antara dua bidang (alur pasak), dan semacamnya.

Simbol Toleransi Lubang dan Poros
Sebagaimana telah dijelaskan pada pasal yang terdahulu bahwa toleransi ada dua macam, yaitu toleransi untuk lubang dan toleransi untuk poros. untuk membedakan, kedua macam toleransi tersebut diberi simbol masing-masing dengan huruf besar untuk lubang dan huruf kecil untuk poros.

Angka nominal diikuti huruf besar beserta angka kualitasnya ini menunjukkan besarnya lubang dengan toleransinya, sedangkan angka nominal yang diikuti huruf kecil beserta angka kualitasnya menunjukkan besarnya poros dengan toleransinya.
Contoh :
a. 40 H7, artinya suatu lubang (H-nya huruf besar) dengan daerah toleransi H dan kualitasnya 7
b. 40 h7, artinya suatu poros (h-nya huruf kecil) dengan daerah toleransi h dan kualitasnya 7

0 Response to "Potongan Dan Toleransi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel