Menyalakan dan mengatur Nyala Api Las Asetelin
Menyalakan dan mengatur Nyala Api
Macam-macam nyala api pada las oksi asetilena
1) Nyala api asetilena dengan udara luar
2) Nyala api karburasi
3) Nyala api netral
4) Nyala api oksidasi.
Dari keempat nyala api tersebut di atas, ada tiga macam nyala api yang digunakan pada las oksi asetilena, yaitu nyala api karburasi, nyala api netral dan nyala api oksidasi; yang paling sering digunakan adalah nyala netral seperti pada gambar 5.02.
1) Nyala karburasi
Nyala ini adalah nyala api akibat kelebihan asetilena. Kalau diperhatikan ada 3 bagian di dalam nyala tersebut, yaitu nyala inti, nyala ekor minimal, ujung inti nyala tumpul dan berwarna biru..
2) Nyala netral
Nyala api ini terjadi jika perbandingan pemakaian antara gas asetilena dan gas oksigen seimbang yaitu 1 : 1,2. Pada nyala netral terdapat dua warna api yaitu berwarna biru agak keputih-putihan
3) Nyala oksidasi
Nyala oksidasi ialah nyala api akibat kelebihan oksigen. Nyala ini terdiri dari 2 bagian, yaitu nyala inti dan nyala luar. Nyala ini berbentuk runcing dan berwarna biru terang/jernih
Kegunaan nyala api las oksi asetilena pada pengelasan adalah :
1) Nyala karburasi
Nyala api karburasi ini terutama digunakan untuk mengeraskan permukaan dan dapat juga digunakan untuk mematri keras baja karbon
2) Nyala netral
Nyala api netral digunakan untuk las cair hampir semua logam.
3) Nyala oksidasi
Nyala oksidasi digunakan untuk memotong logam.
Prosedur menyalakan api oksi asetilena adalah sebagai berikut:
1) Tutup semua katup, meliputi katup pembakar, katup regulator dan katup silinder.
2) Buka katup silinder dan atur tekanannya sesuai dengan keperluan
3) Memilih ukuran tip yang sesuai kemudian memasangnya pada pembakaran.
4) Membuka katup asetilena sedikit .
5) Menyalakan asetilena dengan korek api las; jangan sekali-kali menggunakan korek api lain.
6) Lanjutkan membuka katup asetilena perlahan-lahan sehingga tidak ada jarak antara nyala api dengan ujung tip dan nyala api berasap tipis.
Setelah mendapatkan nyala api awal campuran antara asetilena dengan udara luar, maka selanjutnya dilakukan pengaturan nyala api yang sesuai dengan tiga jenis nyala api sebagai berikut:
1) Nyala karburasi, untuk mendapatkan nyala karburasi, bukalah katup oksigen pembakar perlahan-lahan sehingga nyala api yang semula berwarna merah berangsur-angsur berubah memutih dan menjadi 3 bagian, yaitu nyala inti, nyala ekor, dan nyala luar. Apabila katup oksigen masih dibuka terus, nyala ekor akan semakin pendek. Sebelum nyala ekor mencapai panjang 1 kali nyala inti, dinamakan nyala karburasi.
2) Nyala netral, untuk mendapatkan nyala netral teruskan membuka katup pembakar perlahan-lahan sehingga nyala ekor tepat berhenti pada nyala inti.
3) Nyala oksidasi, diperoleh dengan melanjutkan membuka katup oksigen pembakar sehingga nyala inti semakin pendek, bentuknya runcing dan berwarna jernih.
Mematikan nyala api dilakukan dengan cara menutup katup asetilena pembakar. Setelah api mati, tutup katup oksigen pembakar selanjutnya untuk membuang sisa gas, dengan mengikuti prosedur berikut ini :
1) Tutup katup silinder
2) Buang sisa gas melalui katup pembakar sehingga jarum pada manometer regulator menunjukkan angka nol, kemudian tutup lagi katup tersebut.
3) Tutuplah katup-katup regulator melalui baut pengatur regulator.
Macam-macam nyala api pada las oksi asetilena
1) Nyala api asetilena dengan udara luar
2) Nyala api karburasi
3) Nyala api netral
4) Nyala api oksidasi.
Dari keempat nyala api tersebut di atas, ada tiga macam nyala api yang digunakan pada las oksi asetilena, yaitu nyala api karburasi, nyala api netral dan nyala api oksidasi; yang paling sering digunakan adalah nyala netral seperti pada gambar 5.02.
1) Nyala karburasi
Nyala ini adalah nyala api akibat kelebihan asetilena. Kalau diperhatikan ada 3 bagian di dalam nyala tersebut, yaitu nyala inti, nyala ekor minimal, ujung inti nyala tumpul dan berwarna biru..
2) Nyala netral
Nyala api ini terjadi jika perbandingan pemakaian antara gas asetilena dan gas oksigen seimbang yaitu 1 : 1,2. Pada nyala netral terdapat dua warna api yaitu berwarna biru agak keputih-putihan
3) Nyala oksidasi
Nyala oksidasi ialah nyala api akibat kelebihan oksigen. Nyala ini terdiri dari 2 bagian, yaitu nyala inti dan nyala luar. Nyala ini berbentuk runcing dan berwarna biru terang/jernih
Kegunaan nyala api las oksi asetilena pada pengelasan adalah :
1) Nyala karburasi
Nyala api karburasi ini terutama digunakan untuk mengeraskan permukaan dan dapat juga digunakan untuk mematri keras baja karbon
2) Nyala netral
Nyala api netral digunakan untuk las cair hampir semua logam.
3) Nyala oksidasi
Nyala oksidasi digunakan untuk memotong logam.
Prosedur menyalakan api oksi asetilena adalah sebagai berikut:
1) Tutup semua katup, meliputi katup pembakar, katup regulator dan katup silinder.
2) Buka katup silinder dan atur tekanannya sesuai dengan keperluan
3) Memilih ukuran tip yang sesuai kemudian memasangnya pada pembakaran.
4) Membuka katup asetilena sedikit .
5) Menyalakan asetilena dengan korek api las; jangan sekali-kali menggunakan korek api lain.
6) Lanjutkan membuka katup asetilena perlahan-lahan sehingga tidak ada jarak antara nyala api dengan ujung tip dan nyala api berasap tipis.
Setelah mendapatkan nyala api awal campuran antara asetilena dengan udara luar, maka selanjutnya dilakukan pengaturan nyala api yang sesuai dengan tiga jenis nyala api sebagai berikut:
1) Nyala karburasi, untuk mendapatkan nyala karburasi, bukalah katup oksigen pembakar perlahan-lahan sehingga nyala api yang semula berwarna merah berangsur-angsur berubah memutih dan menjadi 3 bagian, yaitu nyala inti, nyala ekor, dan nyala luar. Apabila katup oksigen masih dibuka terus, nyala ekor akan semakin pendek. Sebelum nyala ekor mencapai panjang 1 kali nyala inti, dinamakan nyala karburasi.
2) Nyala netral, untuk mendapatkan nyala netral teruskan membuka katup pembakar perlahan-lahan sehingga nyala ekor tepat berhenti pada nyala inti.
3) Nyala oksidasi, diperoleh dengan melanjutkan membuka katup oksigen pembakar sehingga nyala inti semakin pendek, bentuknya runcing dan berwarna jernih.
Mematikan nyala api dilakukan dengan cara menutup katup asetilena pembakar. Setelah api mati, tutup katup oksigen pembakar selanjutnya untuk membuang sisa gas, dengan mengikuti prosedur berikut ini :
1) Tutup katup silinder
2) Buang sisa gas melalui katup pembakar sehingga jarum pada manometer regulator menunjukkan angka nol, kemudian tutup lagi katup tersebut.
3) Tutuplah katup-katup regulator melalui baut pengatur regulator.
0 Response to "Menyalakan dan mengatur Nyala Api Las Asetelin"
Post a Comment